Senin, 04 Juli 2022

TANYA





                        Akhirnya,..  Aku kembali lagi melihat kalian, seperti biasa tuan ku yang payah itu takut untuk berbicara perihal yang ia pendam. Lagi-lagi jam tidurnya berantakan, bertarung dengan dirinya sendiri perihal melupakan dan berusaha sadar bahwa masih banyak pilihan maupun kesempatan. Yup, lagi-lagi dia kehilangan,  aku hanya bisa tertawa melihat dia tertipu sebuah harapan karena yang kembali datang hanya menyempatkan bukan melanjutkan...

[ hahahaha ) ] kalian tahu lah siapa yang aku bahas disini, sudah sering kali ia ceritakan disini. Banyak sekali cerita orang itu dari pada aku, rasanya seperti kurama di anime naruto. Mari kita sudahi saja bahasan yang itu. Aku ingin bercerita tentang “tanya” hal yang seharusnya orang lakukan ketika dia tidak tahu atau belum jelas mengenai sebuah hal.

            “Tanya” kalau didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] yang berarti permintaan keterangan. Mungkin di era kalian saat ini, bertanya adalah hal dianggap hal memalukan atau mungkin jika kalian mempertanyakan sesuatu hal, bisa jadi kalian dianggap bodoh atau kudet [ kurang apdet ]. Sebuah hal yang beralih arti karena perkembangan jaman. Di era sekarang, sangatlah mudah untuk menemukan jawaban yang kalian inginkan. Tinggal googling di internet kalian sudah menemukan banyak pilihan jawaban yang kalian inginkan [ kecuali jodoh yaa... (ʃƪ) ] . Tanya, terkadang juga bisa jadi pemicu sebuah masalah. Seperti halnya sebuah kutipan “ malu bertanya sesat di jalan ” sebuah kuitpan yang terkadang ada benarnya jika dihadapkan momentum tertentu.

            Sama halnya dengan bocah licik yang satu itu. Hanya karena diantara mereka tidak bertanya, maka terjadilah sebuah perdebatan. Rasanya seperti karang yang bertabrakan. Sama-sama bersikeras dengan argumen masing-masing. Aku yakin, kalian tidak ingin berada diposisiku saat itu. Aku hanya bisa bersembunyi tanpa bisa menawarkan solusi. Entah kenapa [t]uhan bisa menciptakan dua manusia seperti itu. Dua manusia yang sama-sama aneh. Tapi aku bersyukur, karena kejadian itu akhirnya aku bertemu kembali dengan kalian... \( ˆˆ )/ .

            Seperti alasan kenapa aku diciptakan, tuan ku itu lagi-lagi dipeluk hangat oleh semua terkaan dan rasa penyesalan. Bukan hal yang mengejutkan, tapi lebih merasa bosan saja, lagi-lagi dia dihadapkan dengan sebuah keluputan. Lagi-lagi aku menemaninya melamunkan hal-hal yang jauh dari kenyataan. Belakangan ini aku diajaknya bermusyawarah mengambil keputusan yang ia paksakan. Keputusan yang mengharuskannya untuk menjilat lagi ludahnya sendiri untuk kedu kali. Entah apa kalian bisa membayangkan hal itu atau tidak, tapi itu kenyataannya. Tenang, tuan ku itu masih hidup, walau terkadang sifat pesimisnya sering kali muncul dengan stigma yang lebih parah. Ia masih ingin hidup. Masih ingin melihat kejutan apa lagi di hari esok...

            Mungkin cukup  sampai disini aku menceritakan buku harianku.Doa kan saja kita akan bertemu dalam bentuk zine. See You...

“ Jika ada pertanyaan tanpa jawaban, maka penolakan juga sebuah jawaban yang tidak kalian inginkan... ” 


05 Juli 2022 04:05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar