Jumat, 25 Februari 2022

GENGGAM TANGAN


 


            Tiba-tiba jadi teringat momen tahun lalu saat aku menjadi [mungkin] orang yang paling dekat dengannya saat itu. Tak banyak momen yang kami berdua buat, tapi semua itu berkesan bagiku [ iya untukku, karena aku tak tahu apakah momen itu berkesan juga untuknya.]. Malam itu memang bukan malam yang kami rencanakan, kami berdua memang sedang tak tahu tujuan. Ya, layaknya orang random yang tak tahu harus kemana, kami berdua hanya keliling kota sebelum akhirnya ide gila ke kutub utara itu muncul dikepala.

            Aku menanyakan kepadanya apakah dia mau ke kutub utara ? Dan dengan lantang dia mengiyakan karena tak ada ide lain dikepala atau mungkin dia malu untuk bicara. Sebagaimana yang kalian tahu. Kutub Utara adalah titik paling utara dari bola bumi, merupakan satu-satunya titik yang dilalui oleh garis khayal 90 derajat Lintang Utara. Kutub Utara juga meliputi Greenland, Kepulauan Svalbard milik Norwegia, negara Islandia, dan juga pulau Novaya Zemlya yang merupakan bagian dari Rusia. Kutub Utara dihuni hewan-hewan yang berhabitat di cuaca dingin, seperti beruang kutub, serigala kutub, rubah kutub, anjing laut, dan masih banyak lainnya.[ menurut wikipedia].

            Setelah menyapa pinguin warga Happy Feet yang menyambut kami dengan tarian, akhirnya kami sampai di kutub utara. Berbincang tentang kebingunan kenapa kami harus pergi ke kutub utara. Setelah perbincangan yang hangat, yang cukup mencairkan otak yang beku karena perjalanan ke utub utara itu sangat jauh jika kalian tahu, apalagi jika dilakukan dimalam hari. Maka dari itu, kami berpamitan  pulang kepada warga Happy Feet.

            Diperjalanan aku menanyakan sebuah jawaban dari pertanyaanku yang sempat aku tanyakan padanya. Dia kaget dan menyebutku gila, apa benar kamu ingin sebuah jawabanku ditengah badai salju yang seperti ini. Dengan perdebatan panjang dan kepala batu karena badai salju akhirnya dia menjawab. Tidak kecewa atau pun bahagia dengan jawabannya, karena masih ada ragu yang membuatku penasaran. Akan tetapi, tak mungkin juga aku berdebat dengannya ditengah badai seperti ini.

            Ditengah perjalanan, karena kedinginan dan candaan kami yang agak kocak dan berlebihan setelah melewati badai salju yang cukup parah tadi. Entah hal yang kurang ajar dan aku yang terlalu berani, Spontan saja aku menggenggam tangannya, dia pun kaget tapi tak menolaknya. Sembari aku lontarkan candaan “ Setidaknya malam ini kita seperti orang yang sedang menjalin hubungan.. hahaha (^)====)>_<”. 



“ Genggam erat apa yang sudah kamu putuskan. Karena pada dasarnya kamu sudah menaruh keyakinan pada sebuah pilihan. ”




Jumat, 28 februari 2022 20:20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar