Setelah sekian lama berkenalan dan dibuatnya
untuk berani membuka diri. Akhirnya, aku berani setelah sekian lama takut
dihadapkan dengan perpisahan. Sampai saat ini masih teringat jelas bagaimana
pertemuan kami. Dibuatnya bingung dan tak tahu arah kemana kami akan menghabiskan
malam itu. Bagi sebagian orang mungkin akan membuat pertemuan pertama adalah
awal yang indah. Tapi tidak dengan kami.
Kami menjadi orang yang sama-sama
canggung, susah membuka percakapan dengan baik, selalu bertabrakan mengawali
pembicaraan. Malam itu memang sedikit gerimis, kami sedikit nekat untuk
bertemu. Ya karena kesibukan masing-masing dan sudah menemui kesepakatan bahwa
malam itu kami akan bertatap mata. Maka setelah hujan reda kami putuskan untuk
ketemu. Jujur, tak sesuai apa yang aku rencanakan. Pikirku kita akan pergi
ditempat yang dekat. Tapi tidak, dia lebih memilih ketempat yang agak jauh dengan
cuaca yang masih gerimis . Maka aku iyakan keinginannya. Meskipun aku juga
belum pernah ketempat yang ingin dia tuju.
Diperjalanan, aku sedikit membuka
obrolan menanyakan tentang apa yang sedang ia sibukan. Dia adalah perempuan
yang sedikit pendiam. Mungkin sama halnya denganku, yang masih sopan dan tak
banyak bicara ketika bertemu dengan orang baru. Tak ayal perbincangan itu hanya
menimbulkan gelak tawa, aku hanya mengajaknya bercanda karena aku tak ingin dinginnya malam itu memeluk
kehangtan kami berdua.
Ditengah perjalanan, lagi-lagi hujan
kembali turun. Kami yang masih cukup jauh dari tempat yang kami tuju akhirnya
memilih untuk berteduh. Akhirnya aku pinggirkan motorku di alfamart. Yap, mini
market yang menjadi tempat dimana kami mengawali pertemuan. Sembari menunggu
hujan reda, kami pun mulai pembicaraan, bertukar pikiran dan saling
menceritakan. [ Aku rasa hujan malam itu sedikit bercampur formalin, ya karena
tak kunjung reda. (T▽T) ]
Singkat cerita karena sudah
terlampau larut malam kami akhirnya putuskan untuk mengakhiri pertemuan kami
dengan hujan-hujan. Pertemuan yang bagi kebanyakan orang adalah hal yang gagal
untuk memberikan kesan yang indah. Bagiku itu adalah pertemuan yang mungkin
akan sulit aku lupakan. Malam itu hujan adalah sebuah perwakilan....
“ Hujan
adalah ribuan harapanku yang berserakan dan berjatuhan... ”
Rabu, 15 Desember
2021 23:37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar