1.
Orang-orang sering sekali menuntut
pengorbanan dengan ke bahagiaan, seegois itukah perasaan. Mereka lupa menjadi
korban juga perlu keikhlasan, harapan memang tak selamanya seperti yang kau inginkan. Berdoalah kelak kau diberi hati
yang luas untuk merelakan ...
2.
Aku mencintaimu tanpa kenapa, tapi untuk
bersamamu harus dengan apa [?]
3.
Hari-hari yang seperti biasa. Aku masih
menggantungkan perasaanku pada sepertiga malam. Dan kau tertidur pulas,
membuatku meramal apakah aku orang yang sedang kau impikan ?
4.
Cinta itu adalah keyakinan. Aku pernah
sekali yakin kau adalah kebahagiaan, sebelum akhirnya aku menjadi seseorang
yang kau relakan ...
5. Orang-orang bilang malam itu panjang, nyatanya aku masih merasakan kerinduan hingga lupa bahwa pagi sudah menjelang ...
6.
Jika akhir dari mencintai adalah
membenci, lalu apa guna fungsi hati ? Bukankah dia antidot dari racun dalam
tubuh ini ...
7.
Jarak tak selamanya menyebalkan , karena
jarak semua terlihat menjadi indah.
Apakah kau pernah melihat senja dari dekat ? Bukan salah jarak jika kau
dilanda kerinduan, salahkan segala keraguan dan keresahanmu, mereka yang
membuat benci dengan jarak ...
8.
Jauh bukan alasan kita untuk saling
tuduh. Jauh adalah anugrah. Gunung terlihat tegar dari jauh, dan jingga lebih
anggun bersama senja yang berada jauh dilangit. Jauh adalah alasan kita agar
tetap utuh ...
9.
Kita selalu mengejar “nilai” tapi kita
selalu berharap untuk mendapatkan yang tak ternilai ...
10.
Anggap saja kau adalah peraturan dan aku
adalah seorang pembangkang. Tanpa sebuah aturan bagaimana aku bisa melawan.
Adakah seseorang yang melawan kebebasan ? Jadi walaupun kau begitu menyebalkan,
aku ingin tetap kau ada. Karena aku tak
ingin perlawananku terhenti ...
11.
Bagiku kesendirian itu... Sepi yang
menentramkan, Sunyi yang menyenangkan, Hening yang menenangkan. Tapi ketika aku
baik-baik saja dengan senyap,masih saja terusik dengan bayangmu yang enggan
lenyap ...
12.
Berpasangan adalah sebuah akhiran. Setelah
kita berjuang mati-matian, setelah kita mengalami kegagalan, dan setelah patah
hati yang berulang-ulang. Berpasangan adalah kesembuhan bagi hati yang terluka
dengan perasaan dan kebahagiaan bagi mereka yang terasingkan dengan kebersamaan
...
13.
Cinta itu kebebasan rasa sayang dan
kesepakatan dua insan ciptaan Tuhan. Hak sebuah hati untuk merasakan sebuah
perasaan. Lantas kenapa logika dan pikiran harus andil dalam sebuah percintaan
? Bukankah cinta adalah hal yang tak
bisa ditakar dengan nalar ...
14.
Ini bukan tentang mereka yang berkata
bahwa kita bukan pasangan yang serasi. Tapi ini tentang kita yang saling
berbagi. Memberi waktu untuk saling mengerti, Memberi hati untuk saling
menyayangi, Memberi ruang untuk saling memahami. Percayalah kita yang bahagia,mereka hanya turut
berbahagia...
15.
Bibirmu bisa saja kau buat bisu, Matamu
bisa saja kau buat buta, Telingamu bisa saja kau buat tuli. Tapi hatimu takkan
bisa membuatmu menjadi orang yang mati rasa. Bisumu masih bisa meraskan sebuah
ciuman, Butamu masih bisa menganggumi,Tulimu masih bisa mendengarkan suara
hati. Cinta memang membuatmu menjadi seseorang yang sempurna walaupun memiliki
banyak kekurangan ...
16.
Suatu saat akan ada seseorang yang
dengan keras kepala ingin kau bertahan. Bukan terus mencari alasan agar kau
cepat beranjak pulang. Seseorang yang mencintaimu akan selalu menuntut sebuah
jalan agar lekas sampai tujuan, bukan memperpanjang permasalahan yang berakhir
perpisahan ...
17.
Jika kehadiranku nyata bagimu, lantas
kenapa kau selalu menuntut ini itu. Iya kita memang lahir dengan pemikiran yang
berbeda, tapi setidaknya kita bersama karena sebuah perasaan yang sama ...
18.
Ketidak sanggupanku bukan karena aku tak
mampu, tapi karena kemauanmu yang terlalu tinggi untuk orang sepertiku ...
19.
Dia adalah gadisku, perempuan bertubuh
mungil dengan rambut sebahu.Aku suka dengan senyumnya, dia begitu lucu saat
memamerkan lesung pipimya. Dia adalah gadis impianku, gadis yang selalu hadir
dalam lamunanku. Lagi-lagi aku harus tersadar bahwa aku masih dalam keadaan
sendirian ...
20.
Mau serumah ataupun seatap terserah.
Mau terikat ataupun sudah sepakat
terserah. Mau tak ada sekat ataupun ingin erat pun terserah. Semua itu percuma
jika dirimu tak ada niat untuk menetap ...
21.
Aku adalah pendendam yang baik. Hanya
mampu mengucap doa bukan membalas luka. Berharap kau kembali menemukan cinta
bukan kembali meneteskan air mata. Mantan, cepatlah berbahagia !
22.
Kamu memang bukan lembar pertama dalam
bukuku. Paling tidak kamu sudah menjadi bagian dalam ceritaku. Entahlah, setiap
kenangan dan pelukanmu selalu menjadi hal yang paling ingin aku ceritakan. Agar
mereka tahu bahwa itu kamu.
23.
Pada ketenangan malam ketika bulan dan
bintang asik bermesraan. Dirimu masih menjadi hal yang sering aku impikan...
24.
Kekecewaan yang paling berat adalah
ketika perasaaan sudah menemukan kenyamanan tapi bibirmu bisu tak berani
mengungkapkan ...
25.
Untuk setiap kata yang aku kirimkan
tersemat beribu-ribu perasaan yang tak ku ungkapkan, semoga kau mampu membaca
apa yang aku rasakan...
26.
Dia adalah sativa. Tempat kebahagiaanku
berada. Mau oramglain berkata apa, dia tetap yang aku cinta.Egois memang, tapi
apa aku salah ? memperjuangkan apa yang menjadi duniaku, mempertahankan yang
seharusnya menjadi milikku.
27.
Mungkin aku adalah veteran. Orang yang
berjuang dan bertahan. Sulit dikenang dan sengaja dihilangkan. Layaknya revolusioner
yang diasingkan dari kehidupan. Itulah aku dalam sudut pandangmu, Orang yang
sedang kamu lupakan sedang aku masih saja terjerat oleh perasaan. Aku hanya
seorang veteran yang berperang meraih kebebasan, karena mencintaimu adalah
kemerdekaan bagiku.
28.
Sesekali jangan menutup diri. Jika kamu
ingin tahu bagaimana aku menilaimu, jangan pernah menutupi kekuranganmu.
Biarlah seperti itu, aku menyukaimu karena kamu mampu menerimaku.
29.
Sayang maafkan aku, aku lalai membalas
pesan. Aku tahu kamu gelisah, mempertanyakan kesibukan yang tengah aku lakukan.
Lain kali aku berpamitan. Bukan pergi untuk menghilang, tapi memberi jawaban
atas segala keresahan.
30.
Untuk puan yang datang dikeheningan
malam, terima kasih telah meramaikan isi pikiran. Aku harap kamu terbebas dari jerat
angan. Sampai bertemu dikenyataan, semoga aku berani untuk berkenalan, bukan
hanya saling pandang.
31.
Bukan boti yag membuat tubuhku lemas dan
membatu. Tapin postingan lucu dilaman media yang membuat ku tersenyum malu.
Iya, itu fotomu. Sialnya aku lelaki pemalu untuk berkomentar memuji karyamu
lidahku kelu. Suatu saat jika temu sudah sepakat, biarkan tangan ini berjabat.
Bertemu jemari yang akan mengisi sekat.
32.
Dinginnya kota bandung, bukan lagi
dinginnya sebuah malam. Melainkan sikap seorang perempuan yang enggan mengenal
seseorang yang dulu dia pernah sayang.
33.
Dua hal yang aku benci dari menunggu.
Waktu yang larut karena tak kunjung bertemu dan rindu yang tak kunjung mendapat
peluk darimu.
34.
Ceritamu adalah dunia dimana jemariku di
genggam erat oleh seorang perempuan.
35.
Aku lebih suka kamu membeli buku,
daripada berbelanja baju. Aku senang dengan pola pikirmu yang baru daripada
sesuatu yang tak berguna dikala kita bercumbu.
36.
Ini sulit, bukan lagi sebuah rakit. Ini
adalah perahu yang aku nahkodai. Setiap keputusan ada ditanganku. Aku tak
mungkin memperbesar kemungkinan, karena dihadapanku bukan lagi jalan melainkan
lautan. Bukan lagi kerikil tajam, tapi badai yang akan menenggelamkan seluruh
penumpang. Aku hanya butuh kompas mengantisipasi badai yang akan datang di
kemudian. Mari berlayar, karena sebuah impian harus menjadi kenyataan bukan
menjadi bahan obrolan.
37.
Aku dengan pengangguranku kamu dengan
pekerjaanmu. Aku dengan kegagalanku dan kamu dengan kelulusanmu. Aku berharap
pada rejeki, kamu perbulan digaji. Semua orang bertanggung jawab atas keputusan
yang diambil. Tak semua orang bisa mengerti dan menceritakan. Tak semua orang
bisa menerima perubahan, tak semua orang paham dengan keadaan. Hidup itu
fluktuatif bukan lagi definitif. Aku cukup memendam,meredam, dan diam.
38.
Kasmaran. Kesendirian yang bertemu
dengan kebersamaan. Perhatian yang melunturkan ketidak acuhan. Kesedihan yang
diusir kebahagiaan. Keterasingan yang dijawab oleh perkenalan. Kepergian yang
digantikan oleh kedatangan. Dan harapan yang akan menjadi kenyataan atau
kehancuran [lagi].
39.
Aku adalah orang yang berlandaskan arah
kiblat. Aku adalah orang dengan tabiat jahat yang terselimuti ayat. Aku orang
sadis yang menjunjung hadis. Aku adalah fanatisme. [t]uhanku adalah kekuasaan.
Aku sekumpulan masyarakat sesat. Aku menghalalkan pembunuhan adalah sebagian
dari keyakinan. [t]uhan apakah surga masih ada ? Aku harap itu tudak ada.
Kedamaian dan kebaikan sudah semakin fana didunia.
40.
Aku selalu membuka hati, entah kamu yang
singgah untuk menemani atau menambah luka dihati. Bagiku semua rasa patut untuk
disyukuri.
41.
Malam begitu panjang. Maaf untuk pesan
yang tak terbalaskan, karena ketiduran atau kebohongan menyuruhmu tidur padahal
aku begadang semalan. Terima kasih kekhawatiran, perhatian, dan keresahanmu
atas aku yang kamu ingatan untuk menjaga kesehatan.
42.
Tenang sayang, seluasnya langit masih
luas hatimu yang mampu menerima kekuranganku.
43.
Mantan itu ibarat pagi yang berbeda
hari. Meski dia orang yang sama, Tapi dia bukan orang yang mencintaimu lagi.
44.
Sialnya perasaan cinta yang aku pendam,
semakin tumbuh dan tertanam dalam kehidupan. Aku harap puan tidak sungkan
merawat dan menyiraminya agar tidak mati dikemudian hari.
45.
Sebut saja aku gerilyawan. Seseorang
yang mencintaimu dalam diam. Seseorang yang selalu terjaga dikala kamu butuh
seorang teman. Selamat pagi, puan yang masih dalam pelukan seseorang.
46.
Mau dengan genggaman tangan atau
bismillah menjadi awalan, cinta membuat kita menjadi manusia yang sama-sama
berkeyakinan.
47.
Perempuan itu provokator handal dalam
urusan hati. Aku masih ingat dua laki-laki yang rela baku hantam hanya untuk
dirimu seorang. Perempuan itu diktator berhati lembut. Tanpa perintah laki-laki
sudah kau buat tunduk. Perempuan adalah seorang revolusioner. Memberi perubahan
kepada setiap laki-laki, dari yang suram menjadi terang, dari yang apatis
menjadi non apatis, dan dari individualis menjadi pluralis. [ hari kartini ]
48.
Ini perihal mencintaimu. Entah aku
antrian terakhir atau masih ada pria lain. Hatiku turut andil dalam barisan
rapi para calon tersakiti.
49.
Kesendirian adalah danau paling dalam bagi
mereka yang tenggelam karena kekecewaan.
50.
Dan malam adalah teman dikala semua
keresahan dipikirkan. Malam sebenarnya tidaklah panjang, kamu hanya takut untuk
terlelap dan terbangun tidak seperi yang kamu rencanakan.
51. Jika berbuat baik harus mendapat balasan, apakah [t]uhan harus mewujudkan semua doa yang kamu panjatkan ?. Seperti doa yang hanya beberapa dikabulkan, kebaikan memang tak selalu mendapat balasan. Karena berbuat baik adalah kewajiban bagi semua umat yang berkeyakinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar