Kamis, 09 Desember 2021

FRIENDZONE


             Pertemanan. Bagi sebagian teman dalam sosial adalah hal yang paling melekat dalam kenangan. Beberapa orang menjadikan teman menjadi sahabat  ketika sudah saling percaya, dan disitulah mereka menemukan sebuah sandaran dikala problematika sedang menghantui, dan tak tahu kemana harus berbagi. Banyak sekali macam-macam pertemanan. Didalam hubungan pertemanan  rasa sayang dan saling selalu menjadi faktor dimana segerombolan orang yang berbeda background mampu menerima satu sama lain, dan terkadang fase ini telah menjadkan pertemanan berubah ke tahap yang lebih dekat yaitu persahabatan.

            Tapi ada kalanya, rasa sayang dan saling itu menjadi masalah, antara 2  orang yang berbeda jenis, ya laki-laki dan perempuan. Rasanya didalam hubungan pertemanan dalam kondisi ini, rasa sayang dan saling menjadi sebuah hal yang haram. Terkadang dua hal itu menjadi faktor bagaimana pertemanan menjadi sebuah hal yang mustahil untuk terjadi.[ Ya kalian tahu kan kemana arah yang sedang aku ceritakan ini,... ]. Aku tak bilang bahwa semua akan seperti itu, tapi kebanyakan itu yang terjadi ketika seorang perempuan atau laki-laki menjalin pertemanan. Aku tak akan menyalahkan permulaannya tapi bukankah itu yang orang alami.

            Friendzone. Keadaan dimana salah satu dari mereka mulai memiliki perasaan. Hal yang bagiku tak mungkin ketika laki-laki dan perempuan  berteman, dan tak memiliki perasaan. [ ada yang sama? silahkan isi kolom komentar ya..  -(ˆˆ)/ ] Keadaan yang membuatku bingung, ketika perasan disalahkan dan menimbulkan kebencian. Iya aku tahu tergantung manusianya, tapi kecil kemungkinannya. Jangan lagi menyalahkan permulaannya, kalian juga tahu sesulit apa mengontrol perasaan. Yang menyebalkan dari fase ini adalah keraguan. Salah satu pasti akan meragukan apakah akan lebih baik hanya berteman atau menuju jenjang memiliki sebuah hubungan.

            Padahal menurutku resikonya sama. Akan sama-sama kehilangan. Ditinggal karena tak bisa menerima keputusan atau berhenti menjalin hubungan karena keadaan. Presentasinya kecil ketika ada yang bisa bertahan menjalin pertemanan. Itupun karena masih ingin meyakinkan ataupun sanggup untuk menerima jawaban.  Kata bang Dewa 19 “ Cintaku bertepuk sebelah tangan... ” Friendzone selalu berat sebelah karena terkadang perasaan tak bisa datang secara bersamaan. Untuk kalian yang sedang dilanda Friendzone, bersabarlah biar waktu yang akan memberi tahumu bagaimana itu berjalan...

 

“ Mau kita berteman atau menjadi pasangan, kita akan sama-sama Kehilangan. ”


Kamis, 9 Desmber 2021 22:34


2 komentar:

  1. Tahun 2010-2011 menjalin pertemanan yang sangat dekat (sahabat), waktu itu biasa aja dan belum ada perasaan cinta/ingin menjadi pasangan, lagian aku juga tau dia jadian sama temenku. dan masalah terjadi ketika dia tiba-tiba bilang "sebenarnya aku suka sama kamu", jujur aku waktu itu belum suka. Aku dilanda kebingungan, di satu sisi dia pacar temanku, dan dia juga sahabatku. Sampai dia nekad untuk memutuskan pacarnya demi aku, yang saat itu belum suka sama dia. Singkat cerita aku terpaksa menerimanya, karena alasan nggak enak (jangan ditiru hal seperti ini). Konsekuensinya, tentu aku di musuhi sama teman² di tongkrongan, mengira bahwa aku merebut pacar si A. Jelas nggak enak sekali, tapi ya mau gimana lagi. Hubungan terus berlanjut, Akhirnya aku pun jadi benar-benar cinta kepadanya. Meski pacaran cuman 1 tahun, tapi hubungan kami baik sampai saat ini. Sampai saat ini dia sudah menikah, sahabatan memang lebih cocok untuk aku dan dia. Kita saling mendoakan, selalu.

    BalasHapus